Pages

Rabu, 28 Agustus 2013

SAKURA/JAPANESE CHERRY BLOSSOM

SAKURA/JAPANESE CHERRY BLOSSOM

it's my favorite flower



gambar ini diambil dari 123RF

sakura musim semi di Jepang 

we Are Only Human

Catatan Perjalanan At Papua 3-7 Oktober 2011



Dalam setiap perjalanan akan selalu ada cerita dan  hikmah, begitupun dari perjalan kemarin ke papua, menjadi sadar bahwa qita hanyalah manusia, hanya dapat berencana tetapi segala sesuatunya adalah kembali pada Nya.
Kita hanya berencana, berusaha dan berdoa...hasil akhir yang terbaik adalah dariNya
          Rasanya senang pada hari kamis kami sudah bersiap untuk pulang, karena betul lelah rasanya dan kami punya rencana untuk besok harinya ketika sampai di jakarta..pokonya kangen home sweet home..kami naik pesawat dari Jayapura jam 9.25 yang transit di Timika-Denpasar baru akhirnya Jakarta, diperkirakan sampai jakarta jam 15.sekian.
Selama  di pesawat ada sedikit berbeda memang, agak sering terasa seperti lost sementara (sensasi  seperti ketika kita naek kendaraan di jalan menurun pas kita melamun, pernah ngalamin kan?), Alhamdulillah kami landing dengan selamat di Timika.
         Setelah kurang lebih 30 menit transit di Timika kami pun diminta masuk lagi kedalam pesawat. Nah setelah dipesawat pesawat tak juga berangkat, kami diminta menunggu karena ada sedikit gangguan teknis. Tapi hampir 30 menit belum juga, kami disuguhi minuman dan sandwich sambil menunggu, (strategi menghilangkan gelisah penumpang I Think..lumayan). Akhirnya ada pengumumuman kembali, ternyata ada gangguan sistem hidrolik pesawat yang terdeteksi dari nyala di kokpit dan karena tidak diketahui bisa selesai kapan, para penumpang pun di minta kembali ke ruang tunggu dengan membawa semua tas bagasi.  Prediksinya berarti ini serius and then ternyata betul sampai jam 3 belum selesai padahal kita sudah menunggu dari jam 11 dan kembali tetap disuguhi dengan makan siang, alhamdulillah. Karena tidak mungkin ada pesawat yang berangkat sore dari wilayah timur, positif pasti bakalan nginap di Timika dan betul, tidak berapa lama petugas garuda mengumumkan bahwa pesawat masih mengalami kerusakan dan kami pun harus menginap di Timika.
         Hikmahnya adalah pada awalnya kita memiliki rencana, namun yang terjadi tidaklah sesuai, tapi dibalik itu selalu ada kebaikan..bayangkan kalau ntu lampu di kokpit nyalanya pas diatas mungkin ceritanya akan lain...alhamdulillah Alloh masih sayang pada kami, ada salah satu penumpang pada hari itu (kamis) harus segera pulang karena besoknya (jum’at) ia akan melangsungkan pernikahan, dan di bandara Surabaya calon istinya sudah menunggu dan akhirnya harus menunda karena adanya kerusakan di pesawat. Tapi kami menghibur, alhamdulillah hanya ditunda, bukannya jadi tidak jadi. Bisa dibayangkan si calon istri dan keluarganya ketika mendengar berita ada penundaan karena adanya kerusakan di pesawat, pasti khawatir sangat. Sekali lagi kita hanya bisa berencana, berusaha dan berdoa tetaplah hasilnya adalah berasal dari Nya. Dan banyak cerita lain ada satu keluarga yang harus menghadiri acara pernikahan di Singapura pd hari jum’atnya. Ada juga Jessica cewek dari Perth yang sudah beli tiket langsung Bali-Perth buat hari kamis, dan akhirnya harus dibatalkan, lalu beli baru lagi untuk besok harinya.


Bersegeralah, jangan malas dan suka menunda lagi...karena kita tidak pernah tahu batas kehidupan kita
           Pada pukul setengah 7 pagi kami sudah diminta datang di bandara. Berharap ada pesawat pengganti dari Jakarta dan berangkat pagi itu juga. Ternyata eh ternyata tidak ada pesawat pengganti, kami akan tetap berangkat dengan pesawat kemarin dengan suku cadang yang dibawa pesawat dari Jakarta yg datang pagi itu di Timika, pada intinya kami masih menunggu lagi, tahu gitu bisa main dulu ke Koala City (di lain tulisan bakal di bahas tuntas ^_^).
          Finally jam 11 kami dipanggil untuk boarding. Oleh karena ni pesawat kemarin, cuma di ganti suku cadangnya, bisa dibayangin kan pesawat rusak trus baru diganti suku cadang and belum uji coba, bakalan bikin sport jantung sepanjang perjalanan...bismillah, pak teknisi udah betul-betul baik kan pak..berusaha husnudzan...mana ada pilot, kru, teknisi yang mau ambil resiko kalau belum Ok untuk berangkat. Jadilah sepanjang perjalanan di isi dengan berdzikir (walaupun memang bagusnya kita berdzikir di setiap kondisi kan..hehehe)...ketika mulai take off mulai lintasan-lintasan pikiran Ya Rabb jagalah dan selamatkan perjalanan kami,, saya kan belum menikah : P(curcol), teman yang bersama saya juga sedang mempersiapkan, segerakan dan permudah prosesnya (sisipan doa bwt Ria niey...), kembali ke laptop..terlintas bayangan ibu, bapak, adik..sahabat n semuanya yang berarti dalam kehidupan saya, dan ternyata saya belum melakukan apa-apa, bagaimana kalau ini akhir dari hidup, sungguh belum siap..apa yang sudah disiapkan untuk akhirat, amal unggulan apa yang akan dipersembahkan, apa yang yg sudah dipersembahkan untuk orang tua..nothing.
           Dari hal ini saya mendapat hikmah bahwa kematian adalah hal yang pasti, dan kita tidak tahu kapan datangnya. Setiap hari adalah nikmat dan kesempatan baru yang terindah juga tidak tergantikan. Kematian memang pemutus segala impian, namun bukan berarti kita menjadi pasrah. Ada salah satu nasihat (lupa asalnya dari hadist atau bukan) seorang muslim haruslah selalu berusaha bahkan ketika nanti bumi akan hancur tetaplah berusaha walaupun hanya dengan menanam satu tanaman. Selain itu bukankan Rosulullah SAW berpesan Orang yang paling cerdas adalah yang selalu mengingat kematian, dengan mengingat kematian kita menjadi sadar bahwa ada batas waktu untuk mencapai impian Kita, maka kita harus bersegera, tidak lagi menunda dan bermalas-malasan.

Apa yang di Dunia adalah sementara, persiapkan kehidupan untuk akhirat yang kekal abadi

          Masih selama di pesawat terlintas juga gimana klo misalkan pesawat ini jatuh (tapi ya Alloh jangan sampai) maka benar tidak ada yang qt bawa selain amal, sementara apa yang sudah disiapkan, masih sangat-sangat jauh, betapa dosa dan maksiat yang masih sangat banyak, Ya Rabb engkaulah yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang.
Nasihat yang saya ambil dari BB seorang teman, sorry ga bilang :
 “tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian memasukan sebuah jarinya ke dalam lautan. Maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat?” (HR. Muslim no.7126)
           Yups jawabannya adalah “Nothing” kan, dunia adalah sementara, tidak ada apa-apanya dibandingkan kehidupan akhirat. Ibarat juga seorang yang dalam perjalanan kemudian berteduh lalu melanjutkan perjalanan kembali, maka ketika berteduh itulah kehidupan dunia. So kata pepatah tempatkanlah dunia di tanganmu bukan di hatimu..mudah-mudahan kita dapat mempersiapkan kehidupan di dunia untuk akhirat kita. Bismillah

Alhamdulillah kami sampai Jum’at Sore di Jakarta dengan selamat, Ya Rabb syukur kami tidak terhingga atas segala kesempatan hidup,,tuntunlah kami selalu untuk selalu dalam petunjukMu, terus memperbaiki diri dan menjadikan diri dapat bermanfaat untuk semua yang disekitar dan orang banyak, terus berkarya untuk kemaslahatan sesama,, kami berserah kepadamu cause we are only human.

 Bogor 09/10/11
(tanggal yang cantik)

Always thankful and smile

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share