Pages

Kamis, 08 Juni 2017

YAA, KU SUKA MEMBACA BUKU


Kelas BunSay sudah masuk Level 5... bertekad level ini harus bisa menyelesaikan tantangan 10 hari dan harus berhasil mendapatkan Badge..Bismillah.. Insya Allah,,

Membaca,, termasuk hal yang ku suka walaupun masih lebih banyak ngumpulin buku tapi bacanya belum hee, waktu masih kerja pasti satu bulan suka beli buku apalagi kalau ada pameran bisa khilaf.. tapi akhirnya banyak buku yang masih rapi bersampul karena dulu alasannya masih kerjaa jd ga sempet dibaca... hikss aku jadi merasa bersalah sama buku-buku itu.. jadi pas ada tantangan ini seneng banget jadi mulai bisa bongkar buku2 lagi.

sejak kecil alhamdulillah sudah suka buku, mungkin karena dari kecil ibuku sudah memberikan aku bahan bacaan yaitu majalahh Bobo, setiap terbit baru pasti ibu beli atau bapak pulang kerja sudah bawa, dulu penjual buku yang berkualitas belum banyak seperti sekarang, ada tapi harganya mahal ibu sama bapak belum bisa beli waktu itu, jadi majalah BoBo adalah media pertama ku untuk membaca tentang berbagai wawasan, samapi sekarang suka masih ingat ada cerita apa saja

Setelah sekolah perpustakaan menjadi favoritku, walaupun dulu di SDku perpustakaannya sempit dan masih kotor tapi bukunya banyak juga yang bagus, di situ saya mulai banyak membaca tentang novel-novel legendaris Indonesia siti nurbaya, tenggelammnya kapal vanderwick, di bawah lindungan Kabah, perawan di sarang penyamun,, dan lainnya dan membuat sampai sekarang Buya Hamka adalah penulis favoritku. begitu juga di SMP dan SMA perpustakaan menjadi salah satu tempat aku menghabiskan waktu di sekolah, ketika di SMA lebih senang lagi banyak buku-buku ensklopedia yang harganya mahal..hee dari dulu penasaran pengen baca dan akhirnya ketemu di perpustakaan SMA huaa seneng banget deh. Begitu juga ketika kuliah di UI, koleksi perpustakaannya makin luas rasanya seperti surga bagi ku.. 

Nah sekarang masuk ke hari 1 tantang 10 hari Bunsaya ini pohon literasi ku ^^, karena suami ga suka ada yang nempel-nempel di tembok jadi ku buat model bentuknya dari kardus dan dibawahnya diberi kaki supaya berdiri,, terinspirasi dari mba Heny IIP Bekasi



dibawah ini daun pertama ku dari buku yang dibaca berhubungan dengan tesisku. kali ini membaca Bab mengenai pendekatan interaksi belajar pada anak prasekolah dan hubungannya dengan kesejahteraan ketika dewasa. penulisnya Momoko Hayakawa dan Arthur J. reynold. gambar sebelah kanan adalah gambar bukunya, buku ini ku pinjan dari perpustakaan UI dan sebulan belum dikembalikan,, hi..hi.. kelakuann..jangan diikutin yaa.

Secara keseluruhan buku ini bagus banget menurut saya membahas tentang kesehatan, pendidikan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak samapai dengan dewasa, membahas permasalahannya, intervensi atau program untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan pada anak serta kebijakan yang ada terutama di UK, karena memang penelitian yang ada di buku ini penulisnya dari Cambridge university


di Bab yang sedang ku baca tentang pendekatan interaksi pada anak prasekolah dan hubungannya dengan kesejahteraan pada saat dewasa menceritakan tentang cara interaksi dalam proses belajar di sekolah pada saat usia prasekolah ternyata berhubungan dengan pencapaian ketika dewasa. kesejahteraan atau well being yang dimaksud adalah hidup yangpositif, bahagia, sehat jasmani dan rohani. 

pendekatan interaksi yang disbutkan ada dua macam pendekatan teacher-direct instructional (berdasarkan intruksi langsung dari guru) dan pendekatan child-initiated approaches (berdasarkan inisiatif si anak) singkat cerita ternyata hasil dari sebuah penelitian longitudianl menyebutkan dengan pendekatan instruksi pada saat pendidikan usia dini membuat setelah dewasa menjadi pribadi yang lebih banyak mengalami depresi, partisipasi yang kurang dalam program promosi kesehatan. dan sebaliknya pada pendekatan yang lebih kepada membangun inisiatif pada anak membuat setelah dewasa lebih menjadikan pribadi yang positif, mempunyai aspirasi yang besar, pencapain pendidikan yang baik, dan memiliki kesehatan yang baik pula...

diakhir tulisannya disebutkan lagi masih terus dilakukan penelitian dari kedua pendekatan ini untuk mencari dampak positif dari keduanya..

segini dulu tulisan ku, untuk sharing sama suamiku kalau pas cerita buku yang dibaca pasti jadi pengantar tidur hehee. dan belumtertarik sama tema yang kubaca ini, mudah-mudahn besok menemukan buku yang menarik buat suamiku...


#GameLevel5
#Tantangan10hari
#KuliahBunSayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Kamis, 04 Mei 2017

Mengamati perkembangan koordinasi mata dan tangan
2 mei 2017

kegiatan hari ini di rumah belajar rayya adalah meronce dan membuat gambar stempel dari batang pisang. kegiatan ini diharapkan dapat menunjang untuk perkembangan mata dan tangan anak. peserta di rumah belajar rayya ada 5 anak dari usia 2,5 sampai 5 tahun. dalam level 2-5 tahun anak  mulai berinteraksi dengan lingkungannya. Proses yang terjadi adalah masa perkembangan bicara dan bahasa, pembentukan persepsi visual, penguasaan tingkat persepsi yang lebih tinggi, merasakan benda melalui menyentuh, memegang, dan menggerakkannya, serta masa berkembangnya koordinasi mata-tangan.
Banyaknya pengalaman di level sebelumnya akan menjadi bank data dalam membentuk persepsi visual. Anak di usia ini sudah mengenali apa yang ia lihat, apa yang harus dia lakukan dengan objek yang ia lihat, dan apabila melihat benda yang baru, berdasarkan pengalamannya ia akan percaya diri akan apa yang bias dilakukan terhadapnya. Sebagai perkembangan selanjutnya, ia mulai menguasai tingkat persepsi yang lebih tinggi. Level ini juga merupakan masa penting bagi koordinasi mata dan tangan. Di usia yang muda, tangan dan jari akan berusaha meraih atau mencoba melakukan hal yang dilihat oleh mata. Semakin berkembangnya koordinasi mata dan tangan akan membuatnya siap untuk kegiatan yang lebih kompleks seperti merakit dan menulis.
kegiatan meronce dapat melatih koordinasi mata dan tangan anak, jg membuat stempel dengan batang pisang. dari kegiatan meronce melatih ketekunan dan kesabaran anak. untuk membuat stempel anak bereksplorasi dengan stempel yg dibuat dr batang pisang di celup ke pewarna dan dicap ke kertas polos.
hasil pengamatan utk meronce anak yg berusia 2-3 tahun memang harus dibimbing karena sifatnya pengenalan. sedangkan anak yg berusi 4-5 tahun sdh bisa melakukan dengan melihat pada contoh. untuk membuat stempel ada yg masih perlu penguatan koordinasi tangan, perlu distimulasi lg motorik halusnya karena tekanannya masih lemah.
segini dulu cerita hari ini.. keep learning keep fun



#TantanganHariKe-4
#Level4
#GayaBelajar
#BunsayIIP


Selasa, 02 Mei 2017

Mengamati Gaya Belajar Kinestetik

kesempatan kali ini kegiatan yang dilakukan mengamati gaya belajar kinestetik pada anak-anak yang ikut kelompok bermain di rayyahome. ada 5 anak yang akan diamati. kegiatan yang dilakukan adalah berjalan dalam garis, tidak boleh sampai keluar. kegiatan in bertujuan untuk melatih motorik kasar anak serta konsentrasi dan keseimbangan. berhubungan dengan gaya belajar kinestetik, anak yang lebih ke gaya kinestetik sepertinya  akan suka kegiatan ini, bahkan sebelum dicontohkan dai langsung turun. dari 5 anak, 4 anak mau ikut dalam kegiatan dan berhasil lewat rintangan baik perseorangan dan kerjasama tim.

#TantanganHariKe-3
#Level4
#GayaBelajar
#BunsayIIP


Gaya Belajar Auditorial

Dalam gaya belajar ini saya merasa paling kurang, yaitu dengan ceramah dan lisan. nah berhubungan dengan gaya belajar ini dalam mengerjakan tesis kali ini harus menuliskan transkip dari hasil wawancara.. dan ini sangat luar biasa bagi saya.. baru sepuluh menit mendengarkan sudah mulai gelisah, tidak lama mata mulai mengantuk.. pernah bahkan akhirnya tidur rekaman sampai mana saya sudah ke alam mimpi. apakah ini persepsi saja hee. tapi seringnya seperti itu. tapi bagaimanapun harus dikerjakan juga. bagaimana untuk mengatasinya... karena bertahan 10-15 menit jadinya saya coba mendengarkan dan langsung mengetik, setelah 10 menit mulai mengantuk saya berhenti dan mengerjakan yang lain, memang jadi lama hee. kemudian saya coba ambil wudhu supaya seger lagi. sedia cemilan dan minum seger. kadang strategi ini berhasil tapi kadang juga berujung tetap jadi tidur.. apa memang kurang zat besi yaa..kira2 strategi apalagi yaa??  nah ini cerita saya tentang gaya belajar auditorial..

#TantanganHariKe-2
#Level4
#GayaBelajar
#BunsayIIP



Jumat, 28 April 2017

Yuks Mengenal Gaya Belajar

Di Tantangan 10 hari level4 adalah tentang mengenal gaya belajar. karena kami belum ada anak lebih mengenal lg gaya belajar saya dan suami. gaya belajar ada 3 yaitu auditorial, visual dan kinestetik. auditorial lebih berhubungan dengan mendengar, melalui media yg bersuara. visual lebih pd indera penglihatan jd akan mudah belajar dengan gambar. kalau kinestetik adalah dengan gerak.
untuk melihat tipe mana yg dominan menggunakan bagan seperti gambar dibawah ini

dr bagan ini saya dan suami lebih dominan yg merah jd kami sama lebih dominan visual walaupun beberapa gaya belajar di kolom auditorial jg ada.

setelah mengenal gaya belajarnya apa selanjutnya.. bagaimana penerapannya lanjut tulisan selanjutnya.. ganbatte

#TantanganHariKe-1
#Level4
#GayaBelajar
#BunsayIIP


Minggu, 05 Maret 2017

Terus Berlatih

latihan rutin, insyaAllah akan menjadi terampil. kata ini sering saya ucapkan utk saya sendiri.. karena saya belum dapat dikatakan terampil dalam mengerjakan pekerjaan rumah, waktu kecil mungkin kurang dilatih utk kemandirian dalam hal ini oleh kedua orangtua, bisa memgerjakan tapi nda excelent, alhamdulillah dapat suami yg sangat terampil kadang saya malu sendiri hee, tp sy jd banyak belajar jg.
hari ini jadwal utk bersih2 rumah dan setrika baju. bersih2 rumah masih okee walaupun kalau suami pulang suka ditanya ini sudah disapu dan dipel?? hikss padahal sudah tp kok belum keliatan yaa. pengaruh mata yg minus jg kyanya.. jd ingin buat grade penilaian nanti suami yang akan nilai mudah2an besok2 lebih bersihh..

nah selanjutnya setrikaa.. huaa ini yg tantangann.. masih pr..kalau setrika bisa berjam2 tp hasilnya bisa 15 potong.. suka pengen nanya sama mpok yg suka setrika dirumah ortu gmn cara cepet nyetrika.

#kelasBunsay
#tantangankemandirian
#harike-2

ini dulu cerita tantangan utk kemandirian hr ini..

Kamis, 23 Februari 2017

More Positif, less mengeluh


Ikut kelas bunsay dibulan kedua ini masuk dlm materi melatih kemandirian.. karena belum ada momongan jd lebih melatih kemandirian bwt diri sendiri, selama satu bulan ini saya ingin melatih kemandirian sy pertama dalam mengelola emosi untuk lebih positif tidak sering galau dan mengeluh, kemudian lebih melatih kemandirian dalam menata rumah..hikss karena belum bener2 lulus niey masih kalah sama suami kalau bersih-bersih hasilnya dan yg ketiga kemandirian dalam hal mobilisasi kalau mau kemana2 ..insya Allah mau belajar naik motor.

yang pertama saya latih adalah emosi dan pikiran supaya lebih positif dan ga gampang mengeluh yg akhirnya buat suami jd korban hee.. ada buku yg sedang saya baca saat ini dari dr. Ibrahim Elfiky tentang terapi berpikir positif. di buku ini membahas bagaimana pikiran sangat berpengaruh dalam keseharian menentukan apa yang dikerjakan hingga apa yg menjadi pikiran menjadi kenyataan. ketika berpikir positif maka akan memacu yg ada ditubuh utk melakukan hal yg positif, sehingga hal positif yg diharapkan dapat tercapai, tubuh dan perasaan jg menjadi sehat dan senang. sebaliknya juga begitu ketika memulai dengan berpikir negatif dapat berpengaruh dalam keseharian.

dalam buku ini terdapat juga beberapa latihan agar dapat berpikir positif. salah satunya utk menghadapi rasa takut, cemas dan lainnya. jika ada yg pernah ikut pelatihan mindfullness, mirip seperti itu. ketika muncul rasa cemas, rasakan kemudian tanya ke diri apa yg menjadi trigger kemudian melakukan afirmasi, agak susah2 mudah melakukannya tp kalau sdh berhasil jadi tenang.. hari ini sampai disini dulu..bismillah tetap semangatt

#tantangan10hari
#kemandirian
#hari1




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share